Penyakit anemia aplastik adalah suatu kondisi dimana sumsum tulang tubuh berhenti dalam
memproduksi sel-sel darah baru yang cukup. Berbeda dari anemia pada umumnya,
jenis anemia aplatik tidak hanya sel darah merah yang berhenti berproduksi,
namun juga sel darah putih dan trombosit. Oleh sebab itu, kondisi ini disebut
juga dengan pansitopenia. Anemia aplastik dapat membuat penderita merasakan
lelah serta berisiko tinggi terhadap infeksi dan pendarahan yang tidak
terkontrol.
Penyakit
ini tergolong langka namun juga sangat serius dan dapat menyerang siapa saja
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa baik pria maupun wanita. Namun untuk
anak-anak dan usia remaja lebih sering terkena penyakit ini.Penyakit ini dapat
terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan. Jika Anda mengalami gejala dari
penyakit ini segera periksa ke dokter untuk mendapatkan terapi medis yang
tepat. Patafisiologi anemia aplastik mengungkapkan bagaimana mekanisme
terjadinya penyakit anemia aplastik hingga gejala yang ditimbulkannya.
Anemia
aplastik terjadi karena adanya kerusakan sumsum tulang yang dapat mengakibatkan
lambatnya atau berhentinya produksi sel darah baru. Sumsum tulang merupakan
jaringan berwarna merah yang memiliki struktur seperti spons yang menghasilkan
sel induk, dari sel induk inilah kemudian terbentuk sel-sel lain. Sel induk
pada sumsum tulang dapat memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit. Pada penyakit ini, sumsum tulang berada dalam kondisi hipoplastic,
yang artinya sumsum tulang tersebut kosong atau mengandung sel darah yang
sedikit.
Penyebab Penyakit Anemia Aplastik
Faktor penyebab anemia aplastik yang membuat kerusakan sumsum tulang dan pada akhirnya
menganggu sel darah antara lain sebagai berikut.
Terapi Radiasi dan Kemoterapi
Kedua
terapi tersebut digunakan untuk melawan kanker. Selain itu, ternyata terapi
radiasi dan kemoterapi juga dapat membunuh atau merusak sel-sel tubuh yang
sehat. Salah satunya adalah sel induk di dalam sumsum tulang. Rutin melakukan
kedua terapi ini dapat menyebabkan anemia aplastik.
Paparan Bahan Kimia Beracun
Penyebab
penyakit anemia aplastik selanjutnya adalah karena seringnya terpapar bahan
kimia beracun. Bagan beracun tersebut seperti yang digunakan dalam pestisida
dan insektisida. Selain itu juga karena paparan benzema dan bahan kimia dalam
bensin.
Gangguan Autoimun
Autoimun
juga merupakan salah satu penyebab dari anemia aplastik. Autoimun merupakan
suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel yang sehat
pada tubuh itu sendiri termasuk menyerang sel induk pada sumsum tulang.
Infeksi Virus
Infeksi
virus dapat mempengaruhi sumsum tulang dan menyebabkan anemia aplastik pada
beberapa orang. Beberapa virus yang dapat menyebabkan anemia aplastik adalah
virus hepatitis, cytomegalovirus, epstein-barr, parvovirus B19 dan virus HIV.
Kehamilan
Penyakit
anemia aplastik dapat terjadi ketika masa kehamilan. Kondisi ini biasanya
terkait dengan masalah autoimun atau kekebalan tubuh dapat menyerang sumsum
tulang pada masa kehamilan.
Kelainan Langka
Beberapa orang yang mengalami anemia aplastik juga memiliki
kelainan langka yang dikenal denganhemoglobinuria nokturnal
paroksismal. Gangguan langka tersebut dapat menyebabkan sel darah
merah memecah terlalu cepat. Hemoglobinuria
nokturnal paroksismal ini yang dapat
menyebabkan anemia aplastik, atau juga dapat sebaliknya anemia aplastik dapat
berkembang menjadihemoglobinuria
nokturnal paroksismal.
Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Obat yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis atau rematik serta beberapa antibiotik juga dapat menyebabkan
anemia aplastik. Selain itu, untuk beberapa kasus, dokter juga tidak dapat
mengidentifikasi penyebab dari anemia jenis ini. Kondisi ini disebut dengan
idiopatik anemia aplastik.
Gejala Penyakit Anemia Aplastik
Rendahnya Jumlah Sel Darah
merah
Kekurangan
sel darah merah dalam tubuh menjadi gejala awal yang dialami penderita anemia
aplastik. Sel darah merah bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh
bagian tubuh. Jika sel darah merah rendah maka dapat menyebabkan kelelahan
serta kondisi tubuh lemah.
Rendahnya Sel Darah Putih
Selain
sel darah merah yang rendah, gejala anemia aplastik juga terlihat dari sel
darah putih yang rendah atau disebut dengan neutropenia. Sel darah putih
berfungsi untuk melawan virus dan infeksi di dalam tubuh. Sehingga jika sel
darah putih rendah, daoat meningkatkan risiko terkena infeksi yang menimbulkan
demam.
Jumlah Trombosit yang Rendah
Jumlah
trombosit rendah atau disebut juga dengan trombositopenia merupakan gejala dari
penyakit anemia aplastik selanjutnya. Trombosit bertugas membantu darah untuk membeku
atau menghentikan pendarahan. Sehingga jika trombosit rendah, maka dapat
menimbulkan pendarahan seperti gusi mudah berdarah, mudah memar, dan jika
terjadi pendarahan sangat susah berhenti.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai penyakit anemia aplastik. Jika Anda mengalami
penyakit ini maka perubahan gaya hidup yang lebih baik harus Anda terapkan.
Anda juga harus rutin melakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin sesuai
yang dianjurkan oleh dokter. Selain itu, Anda juga harus cukup istirahat di
rumah.
Advertisement

EmoticonEmoticon